Senin, 21 November 2016

teknologi pengolahan umbi dan serealia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Serealia dan umbi-umbian adalah sumber karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan pokok ataupun makanan tambahan. Peningkatan produksi serealia, terutama tanaman padi terus dilakukan. Berbagai jenis tanaman padi-padian dan umbi-umbian cukup banyak yang dapat tumbuhdengan baik di Indonesia. Hasil tanaman padi-padian yang juga dikenal dengan sebutan serealia seperti padi, jagung,, dan sorghum dapat dikatakan sebagai bahan makanan pokok oleh penduduk manusia dan bagian bumi lain di dunia.
Teknologi pengolahan dalam hal ini umbi-umbian dan serealia sangat penting untuk diperhatikan, terutama oleh petani. Hal tersebut dilakukan karena hasil pertanian umumnya mudah rusak, terutama saat pengumpulan, perlunya pengolahan sebelum dipasarkan maupun di konsumsi, sebagai peanekaragaman makanan dan sebagai salah satu usaha menciptakan lapangan kerja baru.
Baik serealia maupun umbi-umbian, komponen utamanya adalah karbohidrat. Selain itu dalam hasil pertanian tersebut dijumpai protein, lemak, vitamin dan mineral. Pemanfaatan dari serealia dan umbi-umbian menjadi produk lain yang bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Beberapa contoh pemanfaatan serealia adalah pada proses pembuatan mie basah, bihun, tape ketan, sedangkan pada umbi-umbian umumnya dibuat kripik, tepung yang diolah menjadi makanan, dan juga tape.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagimana struktur dan komposisi produk serealia?
2.      Bagaimana struktur dan komposisi produk umbi-umbian?
3.      Apa saja pemanfaatan dan pengolahan serealia serta umbi-umbian?
1.3  Tujuan
1.      Mengetahui struktur dan komposisi produk serealia.
2.      Mengetahui struktur dan komposisi produk umbi-umbian.
3.      Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan serealia serta umbi-umbian.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Struktur dan Komposisi Produk Serealia
1.      Produk serealia
Serealia adalah buah dari rumput yang dibudidayakan, anggota dari famili graminae. Tanaman serealia yang utama adalah:
a.       Gandum (triticum vulgar)
b.      Padi (Oryza sativa)
c.       Barli (hordeum sativum)
d.      Oats (avena sp.)
e.       Jagung (Zea mays)
f.        Sorghum ( Sorghum vulgare)
Serealia kaya akan karbohidrat, sehingga menjadi makanan pokok manusia, pakan ternak, dan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan baku. Jenis biji-bijian yang mengandung minyak misalnya jagung adalah bahan baku industri minyak nabati.
2.      Komposisi kimia produk seralia
Serealia adalah sumber karbohidrat utama di dunia. Di Indonesia beras dipakai sebagai sumber protein sebanyak 45-55% dan sumber kalori 60-80%. Karbohidrat adlah penyusun terbanyak dari serealia yang terdiri dari pati, pentose, selulosa, hemiselulosa, dan gula bebas.
Bagian kedua terbesar penyusun serealia adalah protein. Protein tanaman terbagi atas dua kelompok, yaitu protein cadangan dalam biji dan rotein fungsional dalam bagian vegetative dari tanaman. Protein cadangan dapat dibagi menjadi empat fraksi berdasarkan urutan pelarut yaitu albumin (protein larut air), globulin (protein larut garam), prolamin (protein larut alkohol) dan gluetelin (protein larut dalam alkali dan asam) pada serealia, fraksi utamanya adalah prolamin dan globulin. Kandungan protein serealia tertinggi terdapat dalam tembaga dan aleuron demikian juga dengan kandungan mineral.
Kandungan vitamin terbanyak ada pada bagian aleuron. Selama penggilingan serealia, vitamin yang terkandung (terutama tiamin), riboflavin, niasin, pirodoksin, dan beberapa vitamin lain seperti biotin, inositol, vitamin B12 dan vitamin E banyak yang hilang. Pada umumnya, selama penyimpanan kandugan kimia dari beberapa serealia Nampak cukup stabil, tetapi tidak pada saat dilakukan penggilingan
3.      Struktur dan bentuk serealia
Secara anatomis, biji serealia terdiri dari struktur sebagai berikut:
a.       Sekam, yang membalut biji itu sendiri.
b.      Dedak, yang mengelilingi endosperma dan benih.
c.       Benih, yang merupakan embrio
d.      Endosperma, yang merupakan bagian sangat penting untuk dimakan  

2.2  Struktur dan Komposisi Produk Umbi-umbian
1.      Produk umbi-umbian
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya. Pada umumnya umbi-umbian tersebut adalah bahan sumber karbohidrat terutama pati dan merupakan sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin.
Umbi-umbian dapat dibedakan berdasarkan asalnya, yaitu umbi akar dan umbi batang. Umbi akar atau batang sebenarnya adalah bagian akar atau batang yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar misalnya ubi kayu, bangkuang, sedangkan ubi jalar, kentang adalah umbi batang.
Dari sekian banyak jenis umbi-umbian, hanya sebagaian saja yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Melalui pengamatan struktur dan sifat fisik berbagai jenis umbi-umbian dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas terhadap umbi-umbian tersebut.
Pengeringan umbi-umbian sering dilakukan sebagai usaha pengawetan. Metode pengeringan yang paling mudah dan murah yaitu penjemuran. Setelah pengeringan biasanya umbi dibuat menjadi tepung. Proses penepungan ini akan menghasilkan bahan yang siap diolah lebih lanjut. Struktur dan bentuk umbi-umbian yang dijumpai di Indonesia sangat bervariasi.
2.      Komposisi kimia umbi-umbian
Tabel 1. Komposisi kimia umbi-umbian
komponen
Ubi kayu
Ubi jalar
Umbi talas
Kalori (kal/100g)
146
123
98
Karbohidrat (g)
34,7
27.9
23.7
Protein (g)
1.2
1.8
1.9
Lemak (g)
0.3
0.7
0.2
Serat kasar (g)
-
-
-
Air (g)
62.5
68.5
-

2.3        Pemanfaatan dan Pengolahan Serealia serta Umbi-Umbian
1.      pembuatan tape
Tape merupakan suatu produk dari proses fermentasi dari bahan-bahan sumber pati, seperti ubi jalar dan ketan dengan melibatkan ragi dalam proses pembuatannya. Fermentasi adalah proses pengubahan lebih lanjut dari suatu bahan dalam hal ini adalah bahan pangan akibat adanya aktivitas mikroba baik kapang, khamir atau bakteri selama waktu tertentu.
Pada akhir dari proses tersebut pada umumnya mengalami perubahan, baik secara kimiawi maupun yang lainnya. Melalui proses fermentasi terjadi beberapa hal yang menguntungkan, diantaranya adalah mengawetkan, merusak, atau menghilangkan bau yang tidak diinginkan, meningkatkan daya cerna, menambah cita rasa, menghasilkan warna yang diinginkan serta hal-hal lain.
Menurut jenis bahan bakunya dikenal berbagai jenis tape, tape yang umum dikenal adalah tape ubi kayu dan tape ketan. Tape dibuat dengan menggunakan starter yang berisi mikroba, produk ini mempunyai cita rasa dan aroma yang khas, yaitu manis dan sedikit asam serta alkohol yang dibentuk melalui serangkaian proses. Pati yang ada didalam ubi kayu dipecah oleh enzim menjadi dekstrin dan gula-gula seerhana. Gula tersebut selanjutnya dihidrolisis menjadi alkohol setelah itu alkohol dioksidasi menjadi asam organic. Asam organic dan alkohol membentuk ester yang merupakan pembentuk komponen cita rasa tape.
2.      Pembuatan Kripik
Berbagai umbi-umbian dapat diolah menjadi keripik diantaranya keripik talas, keripik kentang. Keripik tlas adalah salah satu produk olahan dari umbi talas yang saat ini banyak digemari masyyarakat keripik ini dimakan sebagai kudapan atau dimakan bersama nasi. Supaya keripik yang dihasilkan berwarna kuning, maka sebelum pengeringan irisan talas harus direndam dalam larutan garam. Adanya gaam dapat mencegah timbulnya warna cokelat pada keripik yang digoreng.
      Keripik kentang (solnum tuberosum) adalah salah satu umbi-umbian yng banyak digunakan sebagai sumber karbohidrat, setelah gandum dan beras. Sebagai umbi-umbian kentang cukup menonjol dalam hal peyediaan zat gizi, terutama mineral (fosfor, besi, dan kalium) serta vitamin B1 dan vitamin C
3.      Pembuatan bihun dan mie basah
a.       Bihun
Bentuk bihun hampir menyerupai mie, hanya ukurannya lebih kecil dan warnanya tidak kuning, tetapi putih bersih. Prinsip pembuatannya yaitu adalah beras digiling menjadi tepung, kemudian dimasak dan dicetak menyerupai benang-benang lalu dikeringkan. Bihun seperti halnya mie adalah sumber karbohidrat yng baik selain itu juga mengandung protein dalam jumlah yang cukup besar. Dari setiap 100 g dapat dihasilkan 360 klori dan 4,7 g protein.

b.      Mie basah
Kandungan gizi mie tergantung pada bahan baku yang digunakan, tetapi umumnya merupakan sumber karbohidrat yang tinggi. Bahan baku utama dalam pembuatan mie adalah tepung terigu. Bahan tambahan lain yang digunakan adalah soda juke untuk mengembangkan adonan, garam untuk menambah cita rasa, sebagai pengawet digunakan natrium benzoate 1% dan telur untuk meningkatkan mutu gizi dan untuk membuat tekstur mie menjadi liat dan tidak mudah putus.
c.       Pengolahan tepung dari aneka umbi
Pengolahan produk setengah jadi merupakan salah satu cara pengawetan hasil panen, terutama untuk komoditas yang berkadar air tinggi, seperti aneka umbi. Keunggulan dari pengolahan produk setengah jadi yaitu, sebagai bahan baku yang fleksibel untuk industry pengolahan lanjutan. Tepung dan pati merupakan dua produk yang berbeda cara pembuatan maupun sifat fisikokimia serta pemanfaatannya. Teknologi tepung merupakan salah satu proses alternative produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, diperkya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak.
            Umbi merupakan komoditas yang mudah mengalami pencoklatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi dengan udara sehingga terbentuk reaksi pencoklatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut. Aneka umbi jug sebagai komoditas sumber energy kandungan gizi utamanya yaitu karbohidrat didalamnya mengandung karotenoid terutama beta karoten.

BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Serealia dan umbi-umbian adalah sumber karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan pokok. Serealia kaya akan karbohidrat, sehingga menjadi makanan pokok manusia, pakan ternak, dan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan baku. Jenis biji-bijian yang mengandung minyak misalnya jagung adlah bahan baku industri minyak nabati.
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, bawang, jahe, talas, bngkuang dan lain sebagainya
b.      Saran
Kita perlu mengetahui bagaimana teknologi pengolahan dalam bahan pangan dalam hal ini umbi dan serealia jenis-jenis serta pemanfaatannya menjadi produk olahan yang bermanfaat karena baik serealia dan umbi-umbian, komponen utamanya adalah karbohidrat yang sangat dibutuhkan manusia, disamping itu juga dijumpai protein, lemak, vitamin dan mineral.

DAFTAR PUSTAKA
Koeswardhani, dkk. 2007. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta : universitas terbuka

Widowati S. 2009. Tepung Aneka Umbi Sebuah Solusi Ketahanan Pangan. (online) http://new.litbang.pertanian.go.id. Diakses tanggal 15 oktober 2016 pukul 15:20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar